Perbedaan antara Six Sigma dan sertifikasi ISO adalah sebagai berikut:
Metodologi vs. Standar
Six Sigma adalah sebuah metodologi manajemen kualitas yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi cacat dalam proses bisnis.
Sementara itu, sertifikasi ISO merujuk pada standar internasional yang menetapkan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi dalam mengelola proses bisnis tertentu, seperti manajemen lingkungan (ISO 14001) atau manajemen anti-penyuapan (ISO 37001).
Fokus Utama
Six Sigma berfokus pada pengukuran yang tepat, analisis data, dan perbaikan berkelanjutan untuk mencapai tingkat keandalan dan konsistensi yang tinggi dalam hasil produksi atau layanan.
Di sisi lain, sertifikasi ISO menekankan implementasi sistem manajemen yang sesuai dengan standar ISO tertentu untuk memastikan bahwa organisasi mematuhi persyaratan yang ditetapkan.
Terapan
Konsep Six Sigma banyak digunakan dalam industri manufaktur dan layanan untuk mencapai standar kualitas yang tinggi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Sementara itu, sertifikasi ISO dapat diterapkan dalam berbagai sektor dan industri, termasuk manufaktur, layanan, perbankan, kesehatan, dan lainnya.
Tujuan
Tujuan dari implementasi Six Sigma adalah untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memperbaiki proses bisnis secara keseluruhan.
Sementara itu, tujuan dari memperoleh sertifikasi ISO adalah untuk menunjukkan kepada pihak berkepentingan bahwa organisasi telah memenuhi standar internasional dalam hal manajemen tertentu, seperti manajemen lingkungan, manajemen mutu, atau manajemen anti-penyuapan.
Meskipun ada perbedaan antara Six Sigma dan sertifikasi ISO, keduanya memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kinerja organisasi dan memenuhi harapan pelanggan.